Wednesday, November 10, 2010

Indonesia Jadi Target Besar Promosi Susu Pengganti ASI



Jakarta, Badan PBB untuk anak-anak, Unicef menilai Indonesia sebagai target utama penjualan susu formula. Agar bayi-bayi tetap memiliki kesempatan untuk mendapat ASI eksklusif, pemerintah perlu bertindak.

"Indonesia merupakan salah satu target dari perusahaan susu formula karena pangsa pasarnya yang prospektif. Dan ini adalah masalah yang serius sehinga butuh regulasi," ujar David Clark, pakar nutrisi dari Unicef (United Nations Children Fund) dalam acara Oneasia Breastfeeding Partners Forum 7, di Hotel Grand Flora Kemang, Selasa (9/11/2010).

David menuturkan susu formula merupakan produk yang dapat memberikan keuntungan besar dengan harga jual yang tinggi. Karenanya perusahaan susu formula tidak menyukai adanya regulasi di setiap negara, karena regulasi ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat penjualan.

Berdasarkan data Euro Monitor Report, produsen susu formula menargetkan peningkatan sebesar 37 persen dalam jangka waktu 2008-2013. Target tersebut meliputi negara-negara di Asia Pasifik terutama China dan Indonesia.

Padahal seperti yang telah diketahui, bayi yang tidak mendapatkan ASI punya risiko gangguan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan. Dampaknya, anak menjadi gampang sakit-sakitan, mengalami obesitas yang nantinya memicu berbagai penyakit misalnya jantung,diabetes atau penyakit kardiovaskuler.
Ratna Rosita selaku sekretaris jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menuturkan Indonesia sedang memproses peraturan pemerintah yang diharapkan bisa meningkatkan pemberian ASI ekskusif pada bayi.

"Dalam peraturan tersebut ada aturan yang melarang pemberian susu formula terhadap bayi yang tidak boleh mendapatkannya," ungkap Rosita.

Selain itu, Kemenkes saat ini juga sudah mulai melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke rumah sakit dan klinik dalam hal mencegah promosi susu formula di pusat pelayanan dan juga petugas kesehatan.

"Dalam jangka pendek Kemenkes melarang secara penuh adanya promosi susu formula dalam kegiatan-kegiatan di lingkungan Kemenkes, salah satunya saat Hari Kesehatan Nasional nanti," imbuhnya.

Kampanye ASI eksklusif bagi ibu-ibu menyusui juga perlu digalakkan kembali agar penjualan susu formula berkurang dengan sendirinya, sehingga diharapkan anak-anak menjadi lebih sehat serta cerdas.

(ver/up)

sumber: detikhealth.com

0 comments:

Post a Comment