Saturday, January 21, 2012

3 Magic Words : Terima Kasih, Tolong, Maaf

3 Kata yang kadang kita susah buat mengungkapkannya. Padahal salah satu kunci sukses pergaulan ya salah satunya adalah sopan santun.

Sebaiknya kebiasaan menggunakan ke3 kata itu diajarkan sedari masa kanak-kanak, karena anak yang santun dalam berperilaku akan  dihargai dan disenangi teman-temannya.

Pertanyaanya, "Gimana sih caranya mengajarkan sopan santun pada anak? " :)



Kuncinya adalah keteladanan dari orang tua!

Tentu tidak hanya sekedar memberitahu mana yang benar, mana yang salah. Tetapi anak belajar dari kebiasaan di rumah yang dilihatnya sehari-hari. Semakin cepat anak mengenal nilai kesopanan yang berlaku, akan semakin mudah menanamkan kebiasaan itu.

Gunakan 3 Magic Words ini setidak-tidaknya satu kali sehari:

1. " Terima Kasih "

Kata " terima kasih " biasanya kita ucapkan setelah seseorang memberikan bantuan kepada kita, sekecil apapun itu. "Kalau diberi atau ditolong, bilang terimakasih, ya". Anak mungkin belum bisa menghargai suatu perbuatan untuknya. Belum tentu karena tidak mau, bisa saja dia belum mengerti. Tidak apa-apa, semakin bertambah usia dan kematangan emosionalnya, dia akan belajar untuk mengerti. Bahwa apa yang dilakukan orang lain untuknya bisa jadi adalah atas 'kebaikan hati', belum tentu selalu karena ia berhak. Ucapan terima kasih orang tua akan membuat anak merasa bisa bermanfaat bagi orang lain.

Pada dasarnya manusia akan merasa senang ketika apa yang ia katakan atau lakukan dihargai oleh orang lain. Untuk memberikan penghargaan apa yang telah orang lain katakan atau lakukan pada kita, kata “terima kasih” merupakan kata yang efektif untuk diucapkan dalam kita berkomunikasi. Cobalah ucapkan kata “terima kasih” dalam kita berkomunikasi, kita akan mendapatkan lawan bicara kita merasa senang dan dihargai. Ucapan terima kasih dapat kita berikan kepada siapa saja. Kita berterimakasih pada Tuhan atas segala rahmat-Nya dalam hidup kita. Dapat pula kita ucapkan kepada orang tua kita yang telah membesarkan dan mendidik kita. Atau antara atasan dan bawahan yang telah memberikan kontribusi. Kepada teman atau sahabat kita juga bisa kita mengucapkan terimakasih. Bahkan pada orang yang baru kita kenal kita juga bisa mengucapkan terimakasih. Kepada siapapun lawan bicara kita, gunakanlah kata “terima kasih” untuk menunjukkan bahwa kita menghargai mereka.

2. " Tolong "

Kalau kata " tolong " ini tidak disertakan saat meminta, kami membiasakan anak untuk mengulang permintaannya. Diucapkan dengan nada sopan (tidak menyuruh), pakai kata 'tolong' di awal kalimat, dan tidak sambil merengek (setengah menangis). Apabila ia menangis, tunggu sampai reda tangisannya, dan coba untuk menjelaskan kenapa ia harus memakai kata " tolong ". Misalnya " Tolong kak tutup pintunya sayang, nanti banyak nyamuk ".

Manusia tidak dapat hidup sendiri, kita membutuhkan pertolongan dari orang lain untuk menjalankan kehidupan ini. Sebagai contoh, tanpa pertolongan dari para petani, kita tidak dapat menikmati nasi yang kita santap dari setiap hari. Masih banyak lagi daftar pertolongan dari orang lain yang kita terima setiap harinya. Oleh sebab itu tidak salah apabila kita mengucapkan kata “tolong” ketika kita meminta atau memerlukan bantuan dari orang lain. Tentunya orang tersebut akan merasa lebih dihargai ketika ada kata “tolong” didepan kalimat kita. Entah kepada pembantu rumah tangga yang senantiasa membantu di rumah, kepada bawahan di kantor ketika kita meminta mereka menyelesaikan suatu tugas, dan kepada siapapun tanpa memandang tinggi rendahnya status. Biasakan menaruh kata “tolong” ketika kita membutuhkan bantuan orang lain, dan kita akan melihat orang lain lebih dihargai dengan kata-kata kita.

3. " Maaf "

Budaya sopan santun itu hendaknya diterapkan tidak hanya pada anak, tetapi juga pasangan kita, atau bahkan dengan pembantu di rumah. Budaya ini juga akan menciptakan suasana yang damai dan menyenangkan.

Kata “maaf” merupakan kata yang paling tepat untuk diucapkan pada saat kita melakukan kesalahan kepada orang lain. Ketika kata “maaf” diucapkan dengan tulus, dapat memulihkan hubungan yang rusak karena kesalahan yang kita buat. Mulai sekarang belajarlah untuk mengucapkan kata “maaf” kepada siapapun kita melakukan kesalahan. Lihatlah akan banyak hubungan dipulihkan dan akan banyak kesalahan dihapuskan ketika “maaf” diucapkan dengan tulus.

Ajarkan pada anak ketiga magic words ini dengan lebih dulu kita yang mencontohkan di kehidupan sehari-hari di rumah agar anak terbiasa mendengarnya kemudian akan mengikuti, ini akan menjadi kebiasaan baik yang mereka bawa sampai dewasa nanti.

sumber: majalah parenting, emmahandoko.blogspot.com

0 comments:

Post a Comment